Mencegah Penyakit Akibat Kerja dengan Penggunaan APD yang Tepat: Jenis dan Perannya
Foto: Shutterstock.com
Alat Pelindung Diri (APD) adalah perangkat yang dirancang untuk melindungi pekerja dari risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja (PAK). Penggunaan APD sangat penting di berbagai industri, terutama di lingkungan kerja dengan risiko tinggi, seperti konstruksi, manufaktur, pertambangan, dan kesehatan. Berikut ini adalah ulasan mendetail mengenai pentingnya APD, jenis-jenis APD yang dibutuhkan di berbagai sektor, dan bagaimana peran APD dapat mencegah penyakit akibat kerja.
Pentingnya Penggunaan APD
Penggunaan APD sangat penting untuk melindungi pekerja dari bahaya yang tidak dapat dihilangkan atau dikendalikan secara teknis di tempat kerja. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit akibat kerja adalah salah satu penyebab utama morbiditas di seluruh dunia. Di Indonesia, data dari Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan bahwa penyakit akibat kerja masih menjadi masalah signifikan, terutama di industri berisiko tinggi. APD berperan penting dalam mengurangi paparan terhadap bahaya ini dan melindungi pekerja dari cedera fisik, paparan bahan kimia, kebisingan berlebih, hingga infeksi.
Baca Juga:
- Wajib Diwaspadai, ini 7 Penyakit Akibat Kerja yang Sering Menjangkit Pekerja di Indonesia
- Bagaimana Manajemen Penanganan Stres yang Efektif di Tempat Kerja?
Jenis APD yang Dibutuhkan di Berbagai Industri
Setiap jenis industri memiliki risiko yang berbeda-beda, sehingga memerlukan jenis APD yang spesifik. Berikut adalah beberapa contoh APD yang dibutuhkan di berbagai sektor industri:
1. Industri Konstruksi dan Pertambangan
Foto: Freepik.com
- Helm pelindung: Melindungi kepala dari benturan dan objek yang jatuh.
- Kacamata pelindung: Melindungi mata dari debu, partikel kecil, dan percikan bahan kimia.
- Masker respirator: Melindungi pernapasan dari partikel debu, asap, dan bahan kimia berbahaya di udara.
- Sepatu pelindung (safety shoes): Melindungi kaki dari benda berat yang bisa jatuh atau bahaya tertusuk.
2.Industri Manufaktur
- Sarung tangan pelindung: Mencegah kontak langsung dengan bahan kimia atau benda panas yang dapat menyebabkan luka bakar atau iritasi kulit.
- Pelindung telinga: Mengurangi paparan suara bising yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan.
- Pakaian pelindung: Melindungi tubuh dari paparan bahan kimia berbahaya atau risiko tersengat listrik.
3. Industri Kesehatan
Foto: Freepik.com
- Sarung tangan medis: Melindungi dari infeksi akibat kontak dengan cairan tubuh atau bahan biologi berbahaya.
- Masker bedah: Mencegah penularan infeksi melalui droplet.
- Pelindung wajah (face shield): Memberikan perlindungan ekstra untuk mata dan wajah dari cairan atau semprotan infeksius.
4. Industri Pertanian
- Masker respirator: Melindungi saluran pernapasan dari paparan pestisida, debu, atau bahan kimia pertanian.
- Kacamata pelindung: Melindungi mata dari sinar UV berbahaya saat bekerja di bawah sinar matahari atau dari percikan bahan kimia.
- Sepatu bot pelindung: Melindungi kaki dari terpeleset atau bahaya lainnya di lahan basah atau becek.
Peran utama APD dalam mencegah penyakit akibat kerja
Foto: Freepik.com
1. Melindungi dari Bahaya Kimia dan Fisik
Dalam banyak industri, seperti manufaktur, konstruksi, atau laboratorium, pekerja terpapar berbagai bahan kimia dan partikel berbahaya. APD seperti masker respirator dan kacamata safety sangat efektif dalam melindungi saluran pernapasan dan mata dari paparan zat beracun, asap, atau partikel kimia yang dapat menyebabkan penyakit seperti gangguan pernapasan, kerusakan mata, dan penyakit kulit.
2. Mencegah Gangguan Kesehatan Jangka Panjang
Pekerja yang sering terpapar kebisingan, radiasi, atau debu industri memiliki risiko tinggi terkena gangguan kesehatan jangka panjang, seperti gangguan pendengaran, penyakit paru-paru, atau kanker. APD, seperti penutup telinga untuk mengurangi kebisingan atau pakaian pelindung terhadap radiasi dan bahan kimia, sangat penting untuk mencegah penyakit kronis.
3. Memenuhi Standar Keselamatan Kerja
Penggunaan APD tidak hanya merupakan tindakan pencegahan, tetapi juga kewajiban hukum di berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 08/Men/VII/2010, perusahaan wajib menyediakan APD yang sesuai dengan jenis bahaya yang ada di tempat kerja. Kepatuhan ini membantu mengurangi risiko penyakit akibat kerja dan meningkatkan keselamatan di lingkungan kerja.
4. Menumbuhkan Kesadaran Kesehatan dan Keselamatan
Penggunaan APD yang konsisten juga meningkatkan kesadaran pekerja tentang pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan. Pekerja yang menggunakan APD lebih sadar akan potensi bahaya di tempat kerja dan cenderung lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya
Efektivitas APD dalam Mencegah PAK
Menurut laporan terbaru dari International Labour Organization (ILO) dan WHO, penggunaan APD yang benar mampu mengurangi risiko penyakit akibat kerja hingga 50% di sektor-sektor berisiko tinggi(HSEpedia). Di Indonesia, data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menunjukkan penurunan jumlah klaim kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja di sektor industri yang sudah menerapkan penggunaan APD secara konsisten.
Penggunaan APD merupakan langkah utama dalam melindungi pekerja dari berbagai risiko penyakit akibat kerja. Setiap industri memiliki kebutuhan APD yang spesifik sesuai dengan jenis bahaya yang ada. Perusahaan dan pekerja harus memastikan penggunaan APD yang sesuai dan benar untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, sehingga tercipta lingkungan kerja yang aman dan produktif.
Semoga bermanfaat, salam safety!
Baca Juga
Tips Mencegah Cedera Tangan: Apa yang Harus dan Jangan Dilakukan di Tempat Kerja
Penting Diketahui, Ini Penyebab, Jenis dan Cara Penanganan Dislokasi Pergelangan Tangan
Cedera Tangan Sering Terjadi di Tempat Kerja, Kenali Jenis dan Cara Pencegahannya
Wajib Diwaspadai, ini 7 Penyakit Akibat Kerja yang Sering Menjangkit Pekerja di Indonesia
Bagaimana Manajemen Penanganan Stres yang Efektif di Tempat Kerja?