Indonesia Berpotensi Gempa Megathrust, Ini Langkah Mitigasi yang Harus Dilakukan

23 Agustus 2024
Indonesia Berpotensi Gempa Megathrust, Ini Langkah Mitigasi yang Harus Dilakukan

Foto: Shutterstock.com

Belakangan ini, para ahli geologi dan seismologi telah mengingatkan tentang peningkatan risiko gempa megathrust di berbagai daerah di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menyatakan bahwa gempa megathrust di Indonesia bukan lagi soal kemungkinan, tetapi soal waktu. Pernyataan ini dimaksudkan bukan untuk menimbulkan kepanikan, melainkan untuk menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan.

 

Belum lama ini, peringatan tentang gempa megathrust diungkapkan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Ia menjelaskan bahwa potensi gempa megathrust di Indonesia bisa sebanding dengan gempa yang terjadi di Nankai, Jepang, pada 8 Agustus 2024.

 

Gempa megathrust sendiri merupakan jenis gempa bumi paling kuat yang terjadi di zona subduksi, yaitu area di mana satu lempeng tektonik bergerak ke bawah lempeng lainnya. Saat tegangan yang telah terkumpul selama ratusan tahun tiba-tiba dilepaskan, hal ini menghasilkan gempa dengan kekuatan besar yang mampu memicu tsunami dan menyebabkan kerusakan yang luas.

 

Langkah paling efektif untuk mengantisipasi gempa dan tsunami di tengah ancaman gempa megathrust adalah dengan mempelajari upaya mitigasi. Dengan edukasi dan sosialisasi tentang mitigasi bencana, BMKG berharap jumlah korban jiwa akibat gempa dapat diminimalisir atau bahkan dihindari.

 

Baca Juga:

 

 

Langkah Mitigasi Gempa Megathrust

Mitigasi gempa bumi perlu dilakukan sebelum, saat, dan sesudah bencana berlangsung. Berikut langkah-langkah mitigasi gempa bumi, termasuk gempa megathrust:

Foto: Shutterstock.com

1. Langkah Mitigasi Sebelum Gempa Bumi

- Mengikuti pelatihan kedaruratan seperti melakukan tindakan merunduk, melindungi kepala, berpegangan, dan berlindung di bawah meja.

- Menyediakan alat pemadam kebakaran, peralatan keselamatan standar, tas siaga bencana, serta obat-obatan.

- Memastikan bangunan atau ruangan memiliki fondasi yang kuat agar tahan terhadap gempa bumi.

- Memahami jalur-jalur evakuasi dan lokasi zona aman di sekitar lingkungan setempat.

 

2. Langkah Mitigasi Saat Gempa Bumi

- Lindungi diri dengan berlindung di bawah meja untuk menghindari benda-benda yang mungkin jatuh dan pecahan kaca.

- Lindungi kepala dan segera menuju ke area terbuka.

- Hindari menggunakan lift atau eskalator, dan gunakan tangga darurat. - Jauhi tiang, pohon, sumber listrik, dan/atau gedung.

- Hindari berlindung di dalam bangunan yang tidak kokoh.

 

3. Langkah Mitigasi Setelah Gempa Bumi

- Waspadai kemungkinan terjadinya gempa bumi susulan.

- Bagi yang tinggal di daerah pesisir, perhatikan kemungkinan terjadinya tsunami setelah gempa.

- Periksa apakah ada kebocoran gas atau api untuk mencegah terjadinya kebakaran.

- Tetap berada di tempat terbuka yang jauh dari gedung, instalasi listrik, dan sumber air.

- Jika berada di luar bangunan yang dikelilingi tebing, hindari daerah yang rawan longsor.

- Cari bangunan yang aman untuk sementara waktu.

- Hati-hati terhadap risiko tertimpa bangunan saat mendirikan tenda di sekitar rumah.

- Pantau informasi dari sumber resmi seperti BNPB, BMKG, dan BPBD, serta hindari menyebarkan atau terpengaruh oleh berita hoaks.

 

Isi Tas Siaga Bencana

Foto: Freepik.com

Salah satu langkah mitigasi sebelum terjadi gempa yakni menyiapkan tas siaga bencana yang memuat berbagai perlengkapan untuk kondisi darurat serta barang berharga. Berikut barang-barang yang perlu dimasukkan di dalam tas siaga bencana:

 

1. Dokumen Penting dan Berharga

Dokumen penting yang harus disiapkan termasuk akta kelahiran, ijazah, sertifikat tanah, surat kendaraan, dan lainnya.

 

2. Pakaian untuk Tiga Hari

Bawa pakaian untuk tiga hari, termasuk pakaian dalam, baju hangat, selimut darurat, celana panjang, jaket, jas hujan, dan lainnya.

 

3. Air Minum

Pastikan untuk membawa air minum dalam botol yang dapat digunakan kembali.

 

4. Makanan Tahan Lama

Bawa makanan ringan yang tahan lama seperti biskuit, mi instan, snack bar, abon, dan lainnya.

 

5. Obat-obatan atau P3K

Siapkan obat-obatan atau perlengkapan P3K untuk mengatasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi selama bencana.

 

6. Masker

Masker diperlukan untuk melindungi diri dari udara yang mungkin tercemar saat bencana terjadi.

 

7. Ponsel

Ponsel menjadi alat komunikasi yang penting saat bencana. Jangan lupa membawa charger atau powerbank agar ponsel dapat digunakan lebih lama.

 

8. Uang Tunai

Siapkan uang tunai secukupnya untuk kebutuhan selama tiga hari ke depan.

 

9. Alat Penerangan

Bawa senter dan korek api sebagai alat bantu penerangan, terutama jika terjadi pemadaman listrik selama bencana.

 

10. Peluit

Peluit berguna untuk menarik perhatian tim penolong jika Anda terjebak dalam situasi darurat.

 

11. Perlengkapan Mandi

Jangan lupa membawa perlengkapan mandi, seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, handuk, dan lain-lain, dalam tas siaga bencana.

 

Semoga bermanfaat, Salam Safety!