7 Tips Praktis Menentukan Desain Safety Sign yang Menarik dan Komunikatif

5 Maret 2013

7 Tips Praktis Menentukan Desain Safety Sign yang Menarik dan Komunikatif

 

Hal apa saja yang harus diperhatikan agar safety sign di perusahaan anda lebih komunikatif dan menarik perhatian siapapun ?.

Sebagaimana yang sudah kita ketahui, bahwa Safety Sign atau Rambu Rambu K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah upaya “Administration Controll” yang merupakan salah satu tahap dalam “Determining Controll (DC) ” (Bagian dari HIRA-DC). Dengan perannya sebagai Komunikasi Visual, maka safety sign harus dimaksimalkan fungsinya untuk mengkomunikasikan berbagai pesan safety/ K3 berupa peringatan bahaya, larangan, kewajiban, dll.

Berikut ini adalah 7 tips praktis yang harus diperhatikan agar safety sign di perusahaan anda lebih komunikatif dan menarik perhatian siapapun.

  1. Sesuaikan desain safety sign dengan standar nasional dan internasional. Hal tersebut selain sebagai bukti kepatuhan pada standar, juga lebih praktis lagi karena standar seperi ANSI, BSI, IMO, dll., sudah memaksimalkan upaya agar desain mudah dipahami.
  2. Gunakan jenis huruf sign yang mudah dan enak dibaca. Biasanya para desainer yang terlatih sudah paham mengenai penentuan jenis hurf safety sign yang tepat, indah, dan mudah terbaca.
  3. Gunakan kalimat yang efisien dan komunikatif. Biasanya Rambu K3 hanya berisi kalimat yang pendek. Oleh karenanya kalimat yang digunakan harus efisien sesingkat mungkin namun tetap harus komunikatif hingga pesannya mudah dimengerti,mislakan dengan menggunakan bahasa yang dipahami oleh mayoritas karyawan atau menggunakan safety sign dengan dua bahasa.
  4. Pastikan kondisi safety sign dalam kondisi baik secara fisik dan dipasang di tempat yang strategis serta terpasang dengan aman. Dan tempatkan rambu K3 dengan proporsional, tetap memperhatikan estetika/ keindahan seni dan hindari menempatkan safety sign dalam jumlah banyak & beragam hingga  menumpuk di suatu area yang kecil.
  5. Gunakan warna yang sesuai. Apabila mengikuti standar BSI, ANSI, IMO, NFPA, dll, warna sudah diupayakan agar sesuai dengan pesan yang disampaikan.
  6. Tempatkan safety sign pada area yang sesuai dengan postensi bahaya yang ada. Sebaiknya sebelum menentukan Safety Sign dengan desain yang sesuai dan penempatan yang tepat, dilakukan safety sign assessment dahulu. Anda bisa menggunakan jasa safety sign assessment kami gratis. Silahkan hubungi kami di email: marketing@safetysign.co.id atau di no telepon 022-2015151.
  7. Pastikan safety sign yang digunakan memiliki kualitas dan daya tahan yang cukup serta terpasang pada permukaan yang tepat. Contohnya sticker yang terpasang di area atau permukaan yang panas, tentu saja seharusnya menggunakan sticker yang tahan panas. Begitu juga dengan permukaan yang licin, agak berminyak, dll, harus menjadi pertimbangan dalam menentukan bahan safety sign yang sesuai. Dan Sesuaikan jenis bahan dengan kondisi tempat penempatan safety sign. Apabila penempatan outdoor, pastikan bahan safety sign tahan hujan dan panas matahari. Untuk jenis sign indoor tertentu seperti jalur evakuasi, sebaiknya menggunakan bahan yang bisa menyala dalam gelap (Glow in The Dark) agar ketika kondisi darurat sehingga listrik mati dan tidak ada cahaya, safety sign tersebut bisa tetap memancarkan cahaya sebagai penunjuk arah evakuasi.

Bagi Anda yang di perusahaannya sudah dilengkapi dengan safety sign maupun yang belum, silahkan di cek ulang dengan menggunakan form ceklist “Mini Self Safety Sign Assessment”  yang dapat didownload disini.

Semoga artikel ini bermanfaat & salam safety.

Sumber: www.SafetySign.co.id

By Kang Aa Widi

 

Download Gratis:

Ebook "7 Strategi Marketing  untuk Promosi K3 (Kesehatan & Keslematan Kerja) di Perusahaan"

Ebook "Rencana Kampanye K3 Setahun +Template Spreadsheet"

Ebook "Kampanye K3 Sukses 7 Perusahaan Juara Safety",

Silahkan klik link nya di:

http://bit.ly/VNQeAc