6 Elemen Penting dalam Menentukan Rambu K3 yang Tepat di Area Kerja
Pengurus diwajibkan memasang semua gambar keselamatan kerja dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca. ̶ UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Sesuai regulasi nasional terkait keselamatan kerja, pemasangan safety sign atau rambu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi pengurus perusahaan untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja, kontraktor, dan semua pihak yang berada di area perusahaan. Rambu K3 memainkan peranan penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman di tempat kerja.
Pada hierarki pengendalian risiko, memasang rambu K3 termasuk ke dalam upaya pengendalian administratif yang bertujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan timbulnya risiko atau bahaya. Para ahli K3 pun menyadari bahwa perusahaan harus menyampaikan komunikasi K3 secara efektif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. Rambu K3 memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Rambu K3 berguna untuk:
- Mengingatkan pekerja atau penghuni gedung tentang potensi bahaya dan bagaimana menghindari bahaya yang terdapat di area kerja.
- Memberi petunjuk ke lokasi tempat penyimpanan peralatan darurat.
- Membantu pekerja atau penghuni gedung lainnya saat proses evakuasi dalam keadaan darurat.
- Poin plus saat audit K3, membantu perusahaan untuk mendapatkan sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), ISO, OHSAS, dll.
- Memenuhi persyaratan peraturan keselamatan kerja.
Namun masalahnya, selama ini penerapan K3 termasuk salah satunya pemasangan rambu K3 di sejumlah perusahaan masih dianggap sebagai beban sehingga dilakukan hanya setengah-setengah. Tak jarang perusahaan yang melakukan kesalahan fatal saat memasang rambu K3 di area kerja, di antaranya:
Sumber: Dokumentasi PT Safety Sign Indonesia
- Terkadang, pengadaan rambu K3 baru dilakukan sungguh-sungguh memperhatikan kualitas dan kuantitas saat akan menghadapi audit atau setelah ada peringatan dari pemerintah setempat
- Desain dan format rambu K3 tidak sesuai standar
- Simbol/piktogram dan/atau teks tidak sesuai standar dan kurang dipahami
- Informasi bahaya pada rambu tidak lengkap
- Kualitas material rambu tidak memadai
- Lokasi dan jarak pemasangan kurang tepat.
Sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan jenis, desain, ukuran, material, dan lokasi pemasangan rambu K3 agar komunikasi K3 di perusahaan Anda berjalan efektif. Masalahnya, bila rambu K3 tidak terbaca dengan baik, lokasi pemasangan kurang tepat, dan material tidak tahan lama, pemasangan rambu K3 untuk meminimalkan kecelakaan kerja tidak akan berfungsi maksimal.
Baca juga artikel ini:
- Memilih Material Safety Sign Kenali Jenis Jenisnya
- Mengenal Lebih Dalam Tentang Rambu K3 Penting Dipahami HSE Officer
6 Elemen Penting dalam Menentukan Rambu K3 di Area Kerja
Jika tempat kerja Anda mengandung potensi bahaya keselamatan dan kesehatan, maka Anda memiliki kewajiban memasang rambu K3 untuk memperingatkan pekerja, kontraktor, dan tamu perusahaan tentang bahaya yang ada di area kerja.
Namun sering kali perusahaan yang akan melaksanakan pengadaan rambu K3, biasanya terbentur pada pertanyaan-pertanyaan seperti ini:
- Rambu dan media visual K3 apa saja yang perlu dipasang?
- Desain, simbol, dan huruf dengan jenis dan ukuran apa yang harus digunakan?
- Bahan atau material apa yang sebaiknya digunakan?
- Berapa ukuran sebuah rambu K3 agar ideal dengan jarak pandang?
- Di mana dan bagaimana cara pemasangan rambu atau media visual K3 tersebut?
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, ada enam hal yang perlu Anda perhatikan:
1. Safety Sign Assessment
Melalui survei/penilaian/safety sign assessment di area kerja, Anda dapat menentukan kebutuhan rambu K3 yang diperlukan. Anda juga bisa mendapatkan berbagai informasi seperti jenis, desain, ukuran, material, jumlah rambu hingga lokasi pemasangan rambu yang tepat. Melalui survei ini, Anda juga bisa mendapatkan manfaat lain di antaranya:
- Mengetahui rambu K3 lama yang tidak dibutuhkan lagi atau Anda pun bisa mengombinasikan rambu K3 baru yang sesuai untuk area kerja tersebut.
- Mengetahui rambu K3 lama yang hilang atau rusak dan perlu diganti.
Tak jarang, instruksi atau peringatan untuk pekerja hanya dibuat dalam secarik kertas dan ditempel di dinding atau pintu. Melalui survei, Anda jadi mengetahui instruksi atau peringatan mana saja yang harus diperbarui, baik dari segi desain, konten, bahasa, ukuran, material, dll.
Sumber: Dokumentasi PT Safety Sign Indonesia
- Mengetahui rambu K3 yang sudah kedaluwarsa. Standar rambu K3 selalu mengalami perubahan baik dari segi desain, piktogram, warna, konten, dll. Pastikan rambu K3 yang terpasang di area kerja Anda sudah sesuai dengan standar terbaru dari OSHA/ANSI, ISO, atau BSI.
- Mengetahui kebutuhan rambu K3 baru. Hal ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan atau area kerja baru, bila Anda merasa rambu K3 yang sekarang terasa kurang efektif atau tidak memadai, Anda bisa menggantinya dengan yang baru berbasis standar internasional.
Sumber: Dokumentasi PT Safety Sign Indonesia
Keuntungan safety sign assessment :
- Membantu Anda dalam menentukan:
- Rambu sesuai kebutuhan dan standar nasional/internasional
- Lokasi pemasangan rambu yang tepat
- Material rambu yang sebaiknya digunakan
- Ukuran rambu yang sesuai jarak pandang
- Terhindar dari pemborosan yang dapat terjadi karena pemasangan ratusan bahkan ribuan rambu yang mubazir akibat salah dalam memilih bahan (bahan tidak sesuai kondisi lingkungan), tempat pemasangan yang kurang strategis, rambu yang susah/tidak mudah terbaca, gambar tidak tepat dan tidak standar, dan lain-lain.
- Desain dan format
Sebelum menentukan rambu K3, Anda perlu memahami bentuk dan simbol, warna, serta format desain rambu K3 yang sesuai dengan standar OSHA/ANSI.
Sumber: safetysign.co.id
A.Warna rambu K3
Warna dapat membantu pekerja menentukan klasifikasi bahaya di area kerja. Warna rambu K3 juga akan membantu mengarahkan pekerja terkait tindakan yang harus mereka lakukan sesuai warna rambu yang mereka lihat. Berikut ragam warna yang terdapat dalam rambu K3 berdasarkan standar internasional:
- Warna MERAH mengidentifikasi DANGER/BAHAYA, FIRE/KEBAKARAN, dan STOP. Paling sering digunakan untuk identifikasi bahan kimia cair mudah terbakar, emergency stop, dan alat pemadam kebakaran/keselamatan kebakaran. Sedangkan warna merah yang mengindikasikan bahaya digunakan untuk menunjukkan adanya situasi bahaya yang dapat mengakibatkan kematian atau cedera serius.
PENTING: Menurut standar terbaru OSHA/ANSI, rambu K3 bahaya di area kerja sebaiknya memuat informasi mengenai:
- Sifat bahaya
- Konsekuensi pekerja bila berinteraksi dengan sumber bahaya
- Bagaimana menghindari bahaya
- Warna ORANYE menunjukkan WARNING/PERINGATAN/AWAS. Digunakan untuk menunjukkan situasi bahaya yang bisa mengakibatkan kematian atau cedera serius. Biasanya sering dipasang di dekat peralatan kerja berbahaya, seperti bor listrik, gergaji jigsaw, mesin gerinda, dll.
- Warna KUNING menunjukkan CAUTION/WASPADA. Digunakan untuk menunjukkan situasi bahaya fisik secara langsung (seperti tersandung, terpeleset, terjatuh, atau di area penyimpanan bahan yang mudah terbakar) yang bisa mengakibatkan luka ringan atau sedang.
- Warna HIJAU menunjukkan EMERGENCY/SAFETY. Digunakan untuk menunjukkan lokasi penyimpanan peralatan keselamatan, peralatan P3K dan instruksi-instruksi umum yang berhubungan dengan praktik kerja yang aman.
- Warna BIRU menunjukkan NOTICE/ PERHATIAN. Digunakan untuk menunjukkan instruksi tindakan/informasi keselamatan (bukan bahaya), seperti penggunaan APD atau kebijakan perusahaan.
B.Bentuk dan simbol rambu K3
Triangle atau diamond shape
Sumber: safetysign.co.id
- Triangle atau diamond shape: digunakan untuk menunjukkan bahaya. Rambu dengan bentuk triangle ini dirancang dengan piktogram berwarna hitam, warna dasar kuning atau oranye, dan garis tepi berwarna hitam.
- Round shape: digunakan untuk mandatory sign atau berisi instruksi keselamatan yang wajib dipatuhi pekerja, seperti penggunaan APD. Rambu dengan bentuk lingkaran ini dirancang dengan piktogram berwarna putih dan warna dasar biru.
- Rectangular atau square shape: digunakan untuk menunjukkan jalan keluar saat kondisi darurat, lokasi penyimpanan peralatan keselamatan, dan peralatan P3K. Rambu dengan bentuk persegi panjang atau persegi ini dirancang dengan piktogram berwarna putih dan warna dasar hijau.
- Untuk prohibition sign atau rambu yang berisi larangan dirancang dengan piktogram berwarna hitam, warna dasar putih, garis tepi berwarna merah dan garis diagonal pada bagian tengah berwarna merah.
C. Format desain rambu K3
- One panel sign: rambu didesain satu panel dengan mencantumkan teks atau piktogram/simbol saja.
- Two panel sign: rambu didesain dua panel dengan mencantumkan teks dan piktogram/simbol atau teks berisi kata kunci dan teks sebagai penjelas (harus memasukkan informasi berupa tipe bahaya, konsekuensi dan pernyataan untuk menghindari bahaya tersebut).
- Three panel sign: rambu didesain tiga panel dengan mencantumkan:
- Header/signal word (seperti danger, warning, caution, notice, atau safety first)
- Messaging and text format (berisi kata kunci dan teks penjelas),
- Piktogram/simbol
Three panel sign
Sumber: safetysign.co.id
- Teks
Pertimbangkan teks atau signal word yang tercantum pada rambu K3. Rambu K3 yang mengacu pada regulasi OSHA/ANSI menggunakan signal word DANGER/BAHAYA, WARNING/PERINGATAN, atau CAUTION/WASPADA untuk menunjukkan tingkat keparahan risiko atau bahaya, dan kata-kata tersebut harus disertakan pada rambu K3 Anda.
Rambu K3 harus mengandung pesan (dan simbol-simbol) yang menyatakan sifat bahaya, konsekuensi bila pekerja kontak dengan bahaya tersebut, dan instruksi cara menghindarinya secara jelas. Pertimbangkan juga ukuran huruf yang digunakan, pastikan cukup besar untuk dibaca dari jarak baca yang aman atau dalam kondisi penerangan yang tidak memadai.
- Material
Selain desain, pemilihan material rambu K3 yang tepat sesuai kondisi dan lokasi pemasangan juga penting diperhatikan. Sebab, jika Anda salah memilih material rambu K3, bisa Anda bayangkan seberapa sering Anda harus mengganti rambu K3 di perusahaan karena materialnya yang mudah rusak atau tidak tahan lama.
Sumber: Dokumentasi PT Safety Sign Indonesia
Berikut beberapa faktor penting yang harus Anda pertimbangkan ketika memilih material rambu K3 menurut OSHA/ANSI:
- Penempatan rambu di dalam atau di luar ruangan
- Tahan air, tahan pudar, dan ketahanan terhadap goresan
- Daya rekat tinggi
- Temperatur suhu di area kerja
- Kondisi pencahayaan/penerangan
- Kondisi pencahayaan darurat (kemungkinan perlu menggunakan bahan luminous/photoluminescent atau glow in the dark untuk rambu K3 tertentu, seperti rambu petunjuk arah jalan keluar/jalur evakuasi) sehingga masih dapat terlihat jelas dalam kondisi ruangan gelap
- Kontaminasi bahan kimia di area kerja.
- Lokasi pemasangan
Ketika menempatkan rambu K3 di area yang relevan, perlu diingat bahwa signal word (WARNING, CAUTION, DANGER) harus dapat dibaca dari setidaknya dengan jarak 1,52 meter. Ini karena seseorang yang melihat rambu harus memiliki cukup waktu untuk mengikuti instruksi rambu dengan cepat dan aman.
Berikut rekomendasi lokasi pemasangan rambu K3:
- Posisikan rambu K3 di lokasi yang mudah dilihat dengan jelas
- Posisikan rambu K3 dalam jarak pandang yang tepat sehingga informasinya terbaca jelas
- Pastikan posisi rambu K3 tidak tertutup atau tersembunyi
- Posisikan rambu K3 di lokasi di mana karyawan memiliki waktu yang cukup untuk membaca pesan yang disampaikan, sehingga bisa menghindari bahaya dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjaga keselamatan
- Pastikan rambu K3 di area kerja mendapat penerangan yang memadai agar pesan terlihat jelas
- Posisikan rambu K3 yang berhubungan secara bersebelahan
- Hindari menempatkan lebih dari empat rambu dalam area yang sama
- Posisikan rambu K3 petunjuk arah/jalur evakuasi secara berurutan sehingga rute keluar menuju titik kumpul menjadi jelas.
- Pelatihan
Berikan pelatihan kepada semua pekerja tentang arti rambu dan label yang dipasang di area kerja. Setiap orang harus paham dengan arti warna dan pesan pada rambu K3, dan memahami tindakan pencegahan yang disampaikan oleh setiap rambu.
Pekerja Anda harus mengenali rambu-rambu K3 mana yang mengindikasikan bahaya langsung, mengetahui perbedaan antara bahaya dan waspada, dan dapat melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Rambu K3 yang dipasang mungkin sudah tampak jelas dan dapat dipahami, tetapi belum tentu semua pekerja mematuhinya. Pelatihan menjadi bagian penting dalam penerapan K3, jika Anda ingin memastikan lingkungan kerja yang aman bagi pekerja, maka pelatihan K3 tidak boleh Anda abaikan.
* * *
Rambu K3 mungkin tampak sebagai aspek kecil dalam implementasi K3 di tempat kerja, tetapi itu dapat membantu memperingatkan pekerja tentang bahaya dan pencegahannya. Untuk memasang rambu K3 baru atau memperbarui rambu K3 lama di perusahaan, Anda perlu menentukannya dengan cermat. Mulai dari pemilihan piktogram, material yang digunakan, hingga ukuran rambu, semua harus sesuai standar yang berlaku.
Jika perusahaan Anda berencana melaksanakan pengadaan rambu K3 atau media visual K3 lainnya dan masih bingung dalam hal penentuan dan pemasangannya, Anda bisa menggunakan jasa Safety Sign Assessment untuk menentukan jenis, jumlah, desain, ukuran, material hingga lokasi pemasangan rambu.
Baca Juga
Tips Mencegah Cedera Tangan: Apa yang Harus dan Jangan Dilakukan di Tempat Kerja
Penting Diketahui, Ini Penyebab, Jenis dan Cara Penanganan Dislokasi Pergelangan Tangan
Cedera Tangan Sering Terjadi di Tempat Kerja, Kenali Jenis dan Cara Pencegahannya
Mencegah Penyakit Akibat Kerja dengan Penggunaan APD yang Tepat: Jenis dan Perannya
Wajib Diwaspadai, ini 7 Penyakit Akibat Kerja yang Sering Menjangkit Pekerja di Indonesia